Hai Suami.
Sebagai istrimu, aku sungguh bangga. Aku tahu pasti bahkan selama tiga kalipun, berbagai upaya menawarkan diri untuk pilihan kiprah lain sudah kita lakukan. Tetapi kau mendidikku bahwa menerima amanah pencalegan di PKS adalah pilihan yang perlu benar-benar didasari kesadaran dan kepahaman. Setiap caleg perlu menempatkan diri sebagai subjek alih-alih korban.
Tentu saja aku tahu itu sangat tidak mudah. Aku pun turut merasakan setiap fase berat yang ditemui. Tetapi di setiap titik lemahku, kalimatmu selalu terngiang-ngiang:
“Bukankah ada kehendak Allah di atas segalanya? Setiap yang ditetapkan tidak ada yang meleset–seberapapun kita mengharapkan atau menghindarinya.
Tugas kita berjuang. Amanah utama kita adalah mengerahkan segala upaya untuk menempuh jalan takdir dengan bersungguh-sungguh dan berikhtiar dengan sebaik-baik amal.”
Jogja, November 2023.
Peluk jauh untuk seluruh istri caleg di seluruh Indonesia. Selamat berjuang!